Dalam pembelajaran matematika, perbedaan siswa perlu mendapat perhatian guru. Setiap siswa di kelas sebenarnya merupakan pribadi yang unik. Sedekat apapun hubungan keluarganya tetap memiliki berbagai perbedaan, baik dalam hal minat, sikap, motivasi, kemampuan dalam menyerap suatu informasi, gaya belajar, dan sebagainya. Semua faktor siswa tersebut idealnya turut menjadi perhatian guru dalam perencanaan dan pelaksanaan KMB. Salah satu factor siswa yang juga penting untuk diperhatikan guru adalah gaya kognitif.
Gaya kognitif berhubungan dengan cara penerimaan dan pemrosesan informasi seseorang. Menurut Woolfolk (1998), gaya kognitif merupakan cara seseorang dalam menerima dan mengorganisasi informasi. Pendapat serupa dikemukakan oleh Messick (Lusiana, 1992), yakni gaya kognitif merupakan kecenderungan perseorangan dalam melakukan pemrosesan informasi. Menurut Lusiana (1992), gaya kognitif mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.
Gaya kognitif dapat dibedakan atas beberapa cara pengelompokan, salah satunya adalah berdasarkan kontinum global analitik dari Witkin, et al. (1977). Berdasarkan cara pengelompokan ini gaya kognitif dapat dibedakan atas (1) field independent dan (2) field dependent. Orang yang mengoperasikan efek pengecoh dengan cara analitik disebut orang yang field independent, sedangkan orang yang mengoperasikan efek pengecoh dengan cara global disebut orang yang field dependent.
DAFTAR PUSTAKA
Lusiana. 1992. Pengaruh Interaktif Antara Penggunaan Strategi Penataan Isi Mata Kuliah dan Gaya Kognitif Mahasiswa terhadap Perolehan Belajar. Tesis. Malang: PPS IKIPMalang.
Witkin, H.A., C. A. Moore., D. R. Goodenough., & P. W. Cox. 1977. Field-Dependent and Field-Independent Cognitive Styles and Their Educational Implications. Review of Educational Research. Winter 1977, Vol. 47, No. 1, 1-64.
Woolfolk, Anita E. 1998. Educational Psychology. Singapore: Allyn and Bacon.
Jumat, 06 Mei 2011
Gaya Kognitif
18.58
anjas bee
No comments
0 komentar:
Posting Komentar