Selamat Datang di Personal Weblog anjas-bee dan Terima Kasih Atas Kunjungannya

Minggu, 01 Mei 2011

Olimpiade Orang-Orang Cacat

Beberapa hari yang lalu, seperti biasa, saya mengajar untuk anak-anak saya. Hari itu ada tiga kelas yang harus saya ajar. Berarti harus ada tambahan tenaga ekstra. Baik tenaga fisik ataupun mental. Jam terakhir saya mengajar Fisika, menggantikan teman saya yang mendapat musibah dan belum dapat mengajar.

Hari itu, saya mengambil langkah yang tidak sama seperti biasa. Saya mencoba sesuatu hal yang baru. Biasanya saya masuk kelas, membuka salam, menanyakan kabar mereka, memberi sedikit motivasi, kemudian mengadakan tanya jawab sedikit sebelum memberikan materi. Untuk anak-anak saya memang masih sulit melakukan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Hari itu, setelah tiba di kelas, saya keluarkan notebook dari tas. Kontan saja anak-anak saya ribut bertanya.

“Kita mau ngapain bu?”

Senang rasanya mereka langsung merespon apa yang saya lakukan.

“Kita nonton dulu yuk, mau kan?”

Tak butuh waktu lama mereka langsung memberikan persetujuan melalui koor yang kompak

“Mau bu”.

Kemudian saya berikan sedikit aturan main ketika menonton, saya minta anak-anak untuk tidak ribut. Saya pun mempersiapkan film yang akan kami tonton.

Film pilihan saya adalah film pendek tentang “Olimpiade Orang-Orang Catat”.

Dalam detik-detik pertama, masih saya dengar suara anak-anak saya. Tapi itu tak berlangsung lama, selanjutnya adalah hal yang jarang saya lihat, mereka dengan begitu takzim menonton film yang ada di layar notebook yang mini (sekolah saya belum punya LCD, jangankan LCD ruang kelas saja masih kurang, sehingga anak-anak saya harus masuk bergantian, pagi dan sore).

Saya terus memperhatikan mereka, di sela-sela kegiatan menonton, saya melihat ada beberapa di antara mereka yang mengusap matanya yang basah. Mungkin tidak sampai sepuluh menit film yang kami tonton telah usai.

Setelah film usai, saya biarkan suasana masih tetap hening.

“Bagaimana perasaannya abis nonton tadi?”
“terharu bu” jawab salah seorang anak saya.
“merasa bersyukur bu” jawab yang lain.

Saya merasa bangga mereka bisa menjawab seperti itu, karena hal demikian yang ingin saya capai hari itu. Saya ingin anak-anak saya merasa bersyukur atas keadaan yang mereka punya.

Dalam film yang kami tonton, digambarkan bagaimana orang-orang yang telah diciptakan Tuhan dengan bentuk fisik yang tidak sempurna di mata manusia, ada yang tidak memiliki kedua tangan, ada yang tidak memiliki kaki, ada yang buta dll, yang jelas mereka adalah orang-orang yang di mata kita tidak sempurna, berjuang dalam kegiatan Olimpiade, yang berusaha menunjukkan pada dunia mereka mampu survive di dunia yang keras ini. Lagu Hero yang dinyanyikan oleh Mariah Carey, adalah lagu yang sangat tepat sebagai soundtrack film ini.

Kemudian saya sampaikan kepada anak-anak saya bahwa jika orang-orang yang oleh Tuhan diberi bentuk fisik tak sempurna, mampu melakukan hal-hal yang luar biasa, maka kita yang ssempurna secara fisik jauh lebih bisa. Semoga saja, film yang kami tonton hari itu tidak hanya kami tonton saja, tetapi ada spirit yang dapat kami ambil untuk kehidupan kami selanjutnya.

Semoga saja… amin…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Grocery Coupons