Selamat Datang di Personal Weblog anjas-bee dan Terima Kasih Atas Kunjungannya

Minggu, 13 November 2011

kadang saya tak mengerti...

beberapa hari terakhir,,,
emosi saya sering tak terkontrol...
rasanya mudah sekali meledak...
tak biasanya saya seperti ini..

ternyata oh ternyata...
menjadi pribadi-pribadi yang sabar itu tidak mudah...

ada hal rasanya akan sangat sulit saya lupakan..

di kelas yang sedang saya ajar..
emosi hampir saja membuat saya terjatuh dalam hal yang menghinakan..
saya diam dalam kemarahan saya..
esok ketika saya telusuri ternyata memang ada hal yang berbeda

siswa saya datang, meminta maaf..
dia adukan hal yang membuatnya menjadi pembangkang hari itu...
sungguh hal yang rumit..

perlahan tapi pasti
saya sadar...sabar itu perlu belajar

*anjas bee

Senin, 24 Oktober 2011

Katakan dan Jalanilah Dengan Sederhana


Cinta itu pengorbanan! Teriak lantang seseorang yang kebetulan gagah-berani, yang tubuhnya sedikit berlemak, banyak berotot. Cinta itu pengorbanan?? Tunggu dulu. Bah, pengorbanan apa yang telah kita lakukan demi si dia tercinta? Hujan-hujanan mengantarnya pulang? Sepayung berdua, dan membiarkan sisi kita yang lebih banyak terkena air hujan? Atau pengorbanan saat membatalkan belasan jadwal keluarga untuk menemaninya ke dokter gigi dua kali seminggu? Mengurangi kesenangan pribadi demi menungguinya berjam-jam saat ujian? Itu sih bukan pengorbanan. Atau kalau mau tetap dibilang pengorbanan, ya kelasnya rendah sekali.

Yang kelasnya lebih tinggi? Seperti kita rela mati demi si dia? Aih, hari gini masih bicara nonsense. Bukankah kita malah sering bilang “dasar bodoh” kepada pelakunya saat membaca (misalnya) seorang ibu bunuh diri bersama tiga anak-anaknya yang masih kecil. Padahal boleh jadi bagi Ibu tersebut itulah wujud cinta sejati dengan anak-anaknya. Hidup bersama, mati juga bersama. Atau kita justru mengangkat alis tidak bersimpati saat membaca sepasang kekasih ditemukan mati berpelukan di pinggir sungai dengan botol baygon beberapa tahun silam (karena cinta mereka dilarang oleh orang-tua). Lupakan soal memang betapa bodoh keputusan mereka, tapi setidaknya hal ini menunjukkan seberapa baik kita memahami soal pengorbanan, tentang keputusan heroik.

Cinta itu pengorbanan? Ah, tanyakanlah soal ini pada kepiting merah di cadas pantai Pulau Christmas, Australia. Tahukah kita? Saat mereka melepas ribuan butir telur anak2nya ke laut. Mereka akan berdiri gagah berani di bebatuan cadas yang tajam-tajam, kokoh menyambut ganasnya ombak. Kepiting yang jalannya saja tak lurus itu, tahu persis mereka bisa mati saat ombak melempar mereka ke kerasnya cadas, cangkangnya akan retak, kepalanya akan pecah. Hanya segelintir dari mereka yang selamat. Tapi mereka tidak peduli. Telur-telur itu hanya bisa dilepas persis ketika ombak menjilat tubuh mereka, dan mereka bersiap menyanyikan lagu heroik. PENGORBANAN. Itulah ritus pengorbanan setiap tahun yang hebat, melepas telur-telur.

Cinta itu kesetiaan? Seru lantang seseorang yang kebetulan memuja kata setia sepanjang hidupnya. Yang setiap hari berusaha tidak bergeming dari rasa setianya pada si dia tercinta, meski si dia sudah tidak mungkin lagi dimiliki. Bah! Lihatlah sekitar kita, teman. Presenter hebat itu jelas-jelas sudah menikah lebih dari 30 tahun, dan perceraian itu tetap terjadi. Hanya demi gadis lain yang lebih muda. Lebih menarik (tentu saja). Lantas di mana janji setia itu? Yang boleh jadi terucap hot nian waktu masa-masa pacaran dulu. Atau contoh yang lain lagi, simaklah! Dai kondang itu sudah menikah puluhan tahun, memiliki banyak anak, dulu hidup susah bersama, tapi tetap memutuskan untuk berpoligami. See? Lantas di mana saat-saat romantis yang rajin terlihat di media massa? Ah, saat ini saya benar-benar tidak berkepentingan membahas soal boleh-tidak. Kontroversi, dll. Saat ini kita sedang membahas tentang cinta, sedang berusaha menggugah kita tentang pemahaman yang selama ini terlanjur diyakini.

Sekali lagi apakah cinta itu kesetiaan? Well, tanyakanlah urusan ini pada penyu-penyu. Meski jalannya lambat, nyebelin nunggunya, apalagi dipandang mata. Penyu adalah bentuk sempurna di muka bumi atas makna sebuah KESETIAAN. Saat mereka lahir, saat tukik penyu merangkak menyambut semburat cahaya matahari pagi, saat mereka bergerak bagai manuver tank amfibi berbaris menuju lautan untuk pertama kalinya, saat itulah janji setia mereka terucap. Mereka akan berenang, berpetualang mengelilingi dunia, puluhan ribu mil, menjejak benua-benua jauh. Laut-laut terdalam. Bertemu ribuan kehidupan lainnya. Boleh jadi tubuh mereka penuh luka, tersayat jala nelayan, tersiram minyak polusi. Boleh jadi mereka bertemu dengan penyu lokal di benua sana, yang lebih seksi nian di mata mereka, boleh jadi…. Tapi mereka setiap tahun pasti akan kembali ke pantai saat tukik mereka dulu merayap pertama kali. Kembali! Untuk bertemu dengan cinta sejati mereka. Untuk bertelur…. Inilah ritus hebat ribuan tahun tentang KESETIAAN. Tahukah kalian berapa umur penyu? Di antara mereka ada yang bisa mencapai 300 tahun! Kalian bisa setia selama itu?

Cinta itu soal keindahan? Ah, tahu apa kita soal keindahan dibandingkan burung merak. Saat mereka sedang “jatuh cinta”, berusaha menggoda si dia, maka mereka akan membuka lebar-lebar bulu ekor mereka yang seperti kipas. Sejuta warna di sana. Sejuta motif pula. Itulah keindahan yang mahal sekali harganya, karena bulu ekor itu justru memancing binatang pemangsa lainnya, terutama manusia yang suka sekali memburu “keindahan” burung merak. Data statistik menunjukkan mereka terancam punah karena urusan ekor ini, padahal salah apa coba ekor mereka?

Teman, saya tidak sedang berusaha mendoktrin kita tentang pemahaman baru. Saya hanya berusaha memetakan masalah ini agar lebih proporsional. Boleh saja jika kita tetap bilang cinta itu kesetiaan. Boleh saja kita tetap bertahan, menunggu, tidak bergeming. Ini justru baik dan membanggakan dalam banyak kasus. Tapi jika kesetiaan itu untuk hal yang bodoh, tidak rasional lagi, atau malah menyakiti diri sendiri, tentu urusannya menjadi lain.

Saya amat meyakini cinta itu amat sederhana. Jika ada seseorang yang bertanya apa pertanda kalau ia sedang jatuh cinta, maka jawabannya akan sederhana pula. Misalnya: jika kita merasa terganggu saat si dia bicara soal gadis lain, tidak nyaman saat dia bicara soal mantan-mantannya dulu. Itu jelas kita mulai menyemai perasaan tersebut. Jika kita mulai ingin tampil lebih menarik di depannya, itu lagi-lagi jelas pertanda sederhana. Apalagi saat kita mulai selalu ingat, selalu ingin bersama, bahkan wajahnya memenuhi kepala kita, anak kecil saja tahu kalau kita memang sedang jatuh-cinta. 

Jika urusan ini memang sederhana, maka janganlah dibuat rumit. Saya kadang kehilangan kata-kata saat mendengar cerita pertengkaran, keluhan, curhat, dan apalagi saat mendengar orang-orang berkata “It’s complicated”. Kalau memang terlihat rumit, LUPAKANLAH! Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana…. Pengorbanan yang sederhana, kesetiaan yang tidak menuntut apapun, dan keindahan yang apa-adanya….

Terakhir, saya ingin menutup tajuk ini dengan sebuah kisah yang sering kali kita dengar. Bahkan mungkin pernah kita baca berkali-kali karena dire-posting di mana2. Akan saya ceritakan ulang (karena sy tdk tahu siapa penulis pertama kisah ini, jd sy tdk bisa merujukkan namanya)…. Tentang seorang gadis yang diberikan kesempatan berbelanja “cinta” di sebuah toko “Calon Suami”. Ada enam lantai di toko tersebut dengan masing-masing kelompok calon suami, setiap gadis yang masuk bisa memilih cintanya di setiap lantai dengan satu SYARAT: "Anda hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI" Dan jika sudah naik ke lantai berikutnya, sama sekali tidak boleh turun. Lalu, seorang gadis pun pergi ke toko "suami" tersebut untuk mencari calon suaminya.
LANTAI 1 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan. Wanita itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

LANTAI 2: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan sayang anak kecil. Kembali wanita itu naik ke lantai selanjutnya.

LANTAI 3: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, sayang anak kecil dan cakep
banget. ” Wow”, tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.

Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan LANTAI 4: Lelaki di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, sayang anak kecil, cakep banget dan suka membantu pekerjaan rumah. ”Ya ampun !” Dia berseru, ”Aku hampir tak percaya.”

Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini: LANTAI 5: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, sayang anak kecil, cakep banget, suka membantu pekerjaan rumah, dan romantis.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah terus ke lantai 6. Tapi apa yang dia temukan? Ya ampun hanya terdapat tulisan seperti ini: LANTAI 6: Anda adalah pengunjung yang ke-4.363.012. Tidak ada lelaki di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk wanita yang tidak pernah merasa puas. Terima kasih telah berbelanja di toko "Suami". Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.

Pesan moralnya? Kesempatan tidak datang dua kali. Terimalah cinta kita dengan sederhana, katakan dan jalanilah dengan sederhana pula. Dengan demikian, semoga cinta sejati kita justru membuat iri seluruh semesta alam, termasuk si kepiting, penyu, dan burung merak tadi.

taken from tere liye's note

Minggu, 21 Agustus 2011

Pilihan Pertama atau Pilihan Keseratus


Tulisan ini adalah mengutip dari tulisan darwis tere liye....

Seseorang yang bijak selalu meyakini kalimat: Tidak semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama bahagianya dengan mereka, meski hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga, atau bahkan keseratus-satu.
Teman, sebelum membahas kalimat hebat tersebut mari kita belajar statistik sebentar. Tidak rumit, yang simpel2 saja. Karena toh saya juga bukan ahli statistik dan terus-terang saja membenci pelajaran tersebut. Dengan melihat angka2, semoga otak kita yang selama ini terlatih rasional dan sistematis lebih mudah mencerna indahnya penjelasan perasaan. Dengan demikian semoga menggugah untuk menyadari kalau cinta memiliki bentuk dan wajah yang mungkin berbeda sekali dari yg kita tonton di layar-layar selama ini, mungkin berbeda dari yang kita dengar dari kisah-kisah indah, kita baca dari buku-buku mengharukan, atau kita saksikan sendiri dari orang-orang sekitar kita. Ada lebih 6 milliar penduduk bumi saat ini. Bayangkan angka sebesar itu. Dari sedemikian banyaknya, katakanlah ada separuh yang sudah beranjak dewasa dan mengerti tentang perasaan, itu berarti sekitar 3 milliar orang. Bayangkan dari 3 milliar itu, sekali dalam hidupnya, mereka pernah merasakan cinta (tidak usahlah kita hitung yang berkali-kali jatuh cinta); maka jika kita kalkulasi sederhana saja, maka setiap detik, setidaknya lebih dari 10.000 orang tiba-tba merasakan cinta. EWOW….
 Bayangkan lagi lebih spesifik, jika dari sekian banyak orang tersebut menyatakan cintanya, mengungkapkan perasaanya, maka setiap detik tidak kurang 1.000 orang akan bilang "I Love You" kepada pasangannya di seluruh dunia. SETIAP DETIK…. Maka jika kuping kaliang bisa mendengar semua suara dari penjuru dunia, setiap detik akan ada ribuan orang berbisik tentang itu. Di sini, digemerlap kota Jakarta, di padang rumput Mongolia, di stepa Afrika Barat yang penuh gajah-gajah, di gurun salju Serbia, kemilau pencakar langit Tokyo, musim gugur di Nevada, kota Sao Paolo yang berkabut, dan seterusnya…. Setiap detik, pagi, siang, sore, malam, orang-orang sibuk bilang "aku cinta padamu". Ada yang amat pede langsung bilang, ada yang bawa bunga segala, ada yang terbata, ada yang mencicit, ada yang berkeringat, atau ada yang pakai surat, memainkan gitar segala….
 Dan angka itu semakin fantastis jika kita jumlahkan manusia dari jaman batu. 6 milliar itu jumlah penduduk sekarang yang masih hidup, bagaimana dengan yang sudah mati puluhan tahun silam, ratusan tahun silam, jumlahnya bisa belasan milliar… mereka semua adalah saksi2 bersejarah atas kehidupan cinta masing-masing. Mereka adalah pelaku atas kehidupan cinta masing-masing. Menyatakan perasaan, sekali-dua kali. Menikah, sekali-dua kali (malah ada raja yang memiliki selir tiga ribu).
 Di Indonesia, setidaknya setiap detik akan ada 12 pernikahan yang terjadi. Di Jakarta ini sendiri, setidaknya setiap satu menit ada 5 ucap-janji-setia pernikahan di depan penghulu atau pendeta…. Bukan main. Lantas jika dunia ini begitu sesak atas kejadian2 cinta tersebut, begitu riuh-rendah dengan peristiwa tersebut, di manakah letak hebatnya "cinta sejati" kita? Letak keistimewaan perjalanan perasaan dan cinta kita? Bukankah semua mengalaminya? Bukankah semua melaluinya? Kalau semua mengalaminya, lantas kenapa pula kita selalu sibuk membahas tentang cinta? Ah, tidakkah kita berhak atas peristiwa cinta yang mengharu biru seperti film2 India? Membuat penonton berurai air-mata? Lantas penontonnya berbisik, amat cemburu dengan jalan cerita yang hebat tersebut? Tidakkah kita berhak atas rumit, kompleks, susah dimengerti dari kata cinta?
 Jangan-jangan, cinta memang sesederhana itu? Jangan-jangan cinta memang "kehidupan keseharian kita?" Jadi buat apa kita gundah-gulana dengan sesuatu? Diselimuti oleh perasaan mencari-dan-mencari? Toh kita juga nggak ngerti amat apa yang kita cari? Membandingkan satu dengan yang lain. Membuat kriteria-kriteria (padahal kita sungguh tidak tahu apa cinta memiliki kriteria?). Jangan-jangan, cinta persis seperti yang diceritakan orang-tua kita dulu, persis seperti kebiasaan yang mereka lakukan dulu. Menikah dengan seseorang yg belum benar dikenal (hanya karena perjodohan), lantas bersama-sama menumbuhkan perasaan itu. Cinta tumbuh oleh kebersamaan…. Kesedihan, rasa sendiri, sakit-hati, kepergian, ditinggalkan, harapan, mimpi-mimpi, kerinduan, pencarian, pertengkaran, hingga patah-hati tentu saja merupakan keniscayaan ketika kita melibatkan perasaan dalam hidup ini, tapi hingga kapan kita tahu semua ada akhirnya, mengerti semua memang sesederhana itu….
Teman, jika kalian saat ini memiliki seseorang yang kalian cintai, dan sebaliknya ia mencintai kalian, bersyukurlah. Jadikanlah ia pilihan yang terbaik meski dengan segala keterbatasannya. Terimalah posisinya dengan indah. Tidak semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Boleh jadi meski ia pilihan kesekian dari hidup kalian, ternyata kalian adalah pilihan pertama dalam hidupnya…. Isilah kebersamaan dengan pemahaman jangan-jangan cinta itu memang sederhana. Dengan demikian boleh jadi akan membuat jalan cerita kalian lebih bermakna dibandingkan pasangan lainnya yang merasa satu-sama-lain pilihan pertama dalam hidupnya. Jika kalian tiba2 ingin putus (dengan alasan yang masuk akal hinga mengada-ada)? Well, itu jelas2 berarti ia memang bukan pilihan pertama kalian. Tp yakinlah, jika putus karena kalian merasa ada yang lebih cantik, lebih ganteng fisiknya, lebih asyik di ajak ngomong, dan seterusnya, dan seterusnya, kalian sungguh tejebak oleh "rangking cinta", tak lebih dari seseorang yang suka mengamati tangga-lagu MTV-100. Dan kalian, meski mendapatkan pilihan pertama sekaligus terbaik sepanjang masa sekalipun, tetap saja akan merasa kurang? Begitulah hidup orang2 yg terjebak oleh preferensi lebih.
Jika kalian saat ini dalam posisi sedang menyukai seseorang, bingung bagaimana mengatakannya, maka carilah cara terbaik. Lakukan dengan sederhana. Bukankah semua orang, milliaran pernah mengalaminya? Kesederhanaan sebuah perhatian, selalu menjadi pemicu penting untuk membuat orang lain jatuh-hati. Tapi ya, sedikit terlihat rapi, terlihat bersih, gagah dan membanggakan juga perlulah. Semoga seseorang itu akan menjadi pilihan pertama kalian (dan biasanya kalian ngotot itu tentu saja piliha pertama kalian saat ini). Andaikata ditolak, semoga kalian masih nyaman dengan pilihan kedua-ketiga dan seterusnya (ada ratusan juta orang di dunia ini yang pernah ditolak cinta, bung! jadi biasa sajalah)….
Tidak semua orang di dunia ini mendapatkan pilihan pertamanya. Tapi kita bisa hidup sama bahagianya dengan mereka, meski hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga, atau bahkan keseratus-satu.Sejatinya kalimat bijak itu bukan tentang urutan-urutan, tentang nomor-nomor, tentang perbandingan-perbandingan. Sejatinya kalimat bijak itu tentang: Kita semua berkesempatan menjadikan pilihan kita selalu menjadi "pilihan yang pertama". Hanya masalahnya kita mau atau tidak. Kita bersedia atau tidak. Itu saja.

Depok, 15 Maret 2007 Tere-liye

Senin, 15 Agustus 2011

haaa

tak kan pernah bisa aku menjaring matahari
karena jala yang kupunya terlalu kecil
dan rapuh..
mengejarnya pun aku tak sanggup
kaki ini hanya mampu berjalan seperti siput
ku kejar engkau berlari
maka kini aku diam di sini
menenggelamkan bayang
pada senja yang kan segera muncul
hingga kegelapan merayap pelan-pelan
tapi tetap saja aku mengagumimu.....

Jumat, 12 Agustus 2011

lagi coba-coba

beberapa hari ini suntuk berat
bosan dengan rutinitas coba-coba buka internet
eh ada yang menarik
klik sana klik sini
akhirnya coba gabung di salah satu media
dan ini hasil tulisannya...

Selasa, 09 Agustus 2011

sabar

sedang kesabaranku
tertimbun salju yang mengeras
seperti selubung kaca
menjaga tetap dingin

Minggu, 07 Agustus 2011

TEORI BELAJAR GAGNE

Robert M. Gagne adalah seorang ahli psikologi yang banyak melakukan penelitian mengenai fase-fase belajar, tipe-tipe kegiatan belajar, dan hirarki belajar. Dalam penelitiannya ia banyak menggunakan materi matematika sebagai medium untuk mengujipenerapan teorinya (Depdiknas, 2005:13).
Gagne dalam Dimyati (2002:10) menyatakan belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
Menurut Hudojo (1990:13) teori merupakan prinsip umum yang didukung oleh data dengan maksud untuk menjelaskan suatu fenomena. Sedangkan belajar merupakan suatu usaha yang berupa kegiatan hingga terjadi perubahan tingkah laku yang relatif/ tetap. Dari pengertian teori dan belajar tersebut, secara ringkas dapatlah dikatakan, teori belajar menyatakan hukum-hukum/ prinsip-prinsip umum yang melukiskan yang melukiskan kondisi terjadinya belajar.
Dalam teorinya, Gagne mengemukakan delapan fase dalam suatu tindakan belajar (Dahar, 1991:141-143). Fase-fase itu merupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distruktur oleh siswa. Kedelapan fese yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Fase Motivasi
Siswa (yang belajar) harus diberi motivasi untuk belajar dengan harapan, bahwa belajar akan memperoleh hadiah. Misalnya, siswa-siswa dapat mengharapkan bahwa informasi akan memenuhi keingintahuan merekatentang suatu pokok bahasan, akan berguna bagi mereka atau dapat menolong mereka untuk memperoleh angka yang lebih baik.
2. Fase Pengenalan
Siswa harus memberi perhatian pada bagian-bagian yang esensial dari suatu kajian instruksional, jika belajar akan terjadi. Misalnya, siswa memperhatikan aspek-aspek yang relevan tentang apa yang dikatakan guru, atau tentang gagasan-gagasan utama dalam buku teks.

3. Fase Perolehan
Bila siswa memperhatikan informasi yang relevan, maka ia telah siap untuk menerima pelajaran. Informasi tidak langsung terserap dalam memori ketika disajikan, informasi itu di ubah kedalam bentuk yang bermakna yang dihubungkan dengan materi yang telah ada dalam memori siswa.
4. Fase Retensi
Informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui pengulangan kembali (rehearsal), praktek (practice), elaborasi atau lain-lainnya.
5. Fase Pemanggilan
Mungkin saja kita dapat kehilangan hubungan dengan informasi dalam memori jangka-panjang. Jadi bagian penting dalam belajar adalah belajar memperoleh hubungan dengan apa yang telah dipelajari, untuk memangil informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
6. Fase Generalisasi
Biasanya informasi itu kurang nilainya jika tidak dapat diterapkan di luar konteks dimana informasi itu dipelajari. Jadi, generalisasiatau transfer informasi pada situasi-situasi baru merupakan fase kritis dalam belajar. Transfer dapat ditolong dengan memintapara siswa untuk menggunakan informasi dalam keadaan baru.
7. Fase Penampilan
Siswa harus memperhatikan bahwa mereka telah belajar sesuatu melalui penampilan yang tampak.
8. Fase Umpan Balik
Para siswa memperoleh umpan balik tentang penampilan mereka yang menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti tentang apa yang diajarkan.

Berdasarkan analisisnya tentang kejadian-kejadian belajar, Gagne (Dahar, 1991:143-145) menyarankan adanya kejadian-kejadian instruksi yang ditujukan pada guru dalam menyajikan suatu pelajaran pada sekelompok siswa. Kejadian-kejadian instruksi itu adalah:
1. Mengaktifkan Motivasi
Langkah pertama dalam pembelajaran adalah memotivasi para siswa untuk belajar. Kerap kali ini dilakukan dengan membangkitkan perhatian mereka dalam isi pelajaran, dan mengemukakan kegunaannya.
2. Memberitahu Tujuan-tujuan Belajar
Kejadian instruksi kedua ini sangat erat kaitannya dengan kejadian instruksi pertama. Sebagiandari mengaktifkan motivasi para siswa ialah dengan memberitahu mereka tentang mengapa mereka belajar, apa yang mereka pelajari, dan apa yang akan mereka pelajari. Memberi tahu tujuan belajar juga menolong memusatkan perhatian para siswa terhadap aspek-aspek yang relevan tentang pelajaran.
3. Mengarahkan Perhatian
Gagne mengemukakan dua bentuk perhatian. Bentuk perhatian pertama berfungsi untuk membuat siswa siap menerima stimulus-stimulus. Bentuk kedua dari perhatian disebut persepsi selektif. Dengan cara ini siswa memperoleh informasi yang mana yang akan diteruskan ke memori jangka pendek, cara ini dapat ditolong dengan cara mengeraskan suara pada suatu kata atau menggaris bawah suatu kata atau beberapa kata dalam satu kalimat.
4. Merangsang Ingatan
Menurut Gagne bagian yang paling kritis dalam proses belajar adalah pemberian kode pada informasi yang berasal darimemori jangka pendek yang disimpan dalam memori jangka panjang. Guru dapat berusaha untuk menolong siswa-siswa dalam mengingat atau mengeluarkan pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang itu. Cara menolong ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaanpada siswa, yang merupakan suatu cara pengulangan.
5. Menyediakan Bimbingan Belajar
Untuk memperlancar masuknya infomasi ke memori jangka panjang, diperlukan bimbingan langsung dalam pemberian kode pada informasi. Untuk mempelajari informasi verbal, bimbingan itu dapat diberikan dengan cara mengkaitkan informasi baru itu dengan pengalaman siswa.

6. Meningkatkan Retensi
Retensi atau bertahannya materi yang di pelajari (jadi tidak terlupakan) dapat diusahakan oleh guru dan siswa itu sendiri dengan cara sering mengulangi pelajaran itu. Cara lain adalah dengan memberi banyak contoh, menggunakan tabel-tabel, menggunakan diagram-diagram dan gambar-gambar.
7. Melancarkan Transfer Belajar
Tujuan transfer belajar adalah menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi baru. Untuk dapat melaksanakan ini para siswa tentu diharapkan telah menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan.
8. Mengeluarkan Penampilan dan Memberikan Umpan Balik
Hasil belajar perlu diperlihatkan melalui suatu cara, agar guru dan siswa itu sendiri mengetahui apakah tujuan belajar telah tercapai. Untuk itu sebaiknya guru tidak menunggu hingga seluruh pelajaran selesai. Sebaiknya guru memberikan kesempatan sedini mungkin pada siswa untuk memperlihatkan hasil belajar mereka, agar dapat diberi umpan balik, sehingga pelajaran selanjutnya berjalan dengan lancar. Cara-cara yang dilakukan adalah pemberian tes atau mengamati prilaku siswa umpan balik bila bersifa positif menjadi pertanda bagi siswa bahwa ia telah mencapai tujuan belajar.

Perjalanan

Jalan yang kita lalui tak selamanya mulus
Kadang ia terjal dan berliku
Tak jarang ia juga menurun curam
Kadang ia halus beraspal
Sesekali kita juga menikmati jalan berlubang
bahkan berkubang
kelokan pun tak bisa kita hindari
kadang ke kiri kadang ke kanan
semua adalah pengajaran
agar kita menjadi pengendara yang handal...
Rasanya mustahil,
Pengendara handal hanya melalui jalan yang lurus dan mulus

seperti itulah hidup..
Allah mengajarkan banyak hal kepada kita untuk memahami
kesedihan, kebahagian, duka, kesenangan
semua akan menempa kita untuk menjadi manusia yang handal dalam hidup..
dan itu bergantung pada pilihan kita

semoga pilihan kita tak salah...Amin

Berpikir

Berpikir satu arah, acapkali membuat kita terjebak dalam sebuah kotak pemikiran.
Menempatkan kita pada satu perspektif yang pada akhirnya lebih sering membuat kita berpikir egois.
Bukankah hidup berarti bergaul, bertemu dengan orang-orang.
Semakin banyak orang yang kita temui tentu semakin banyak cara pandang yang berbeda.
Pada dasarnya pemikiran yang berbeda dapat disamakan. Meskipun agak sulit tapi bisa.
Tak usah jauh-jauh mengambil contoh...
Jika saat ini engkau dekat dengan seseorang katakanlah teman istimewa
tentunya akan ditemui perbedaan cara pandang.
Tapi tenanglah, perbedaan itulah yang membuat sebuah kebersamaan menjadi lebih bermakna.
Lebih berwarna...
Yang terpenting bagaimana menyikapi perbedaan itu..

CINTAKU KANDAS DI RERUMPUTAN

CINTAKU KANDAS DI RERUMPUTAN

By : Ebiet G Ade

Aku mulai resah menunggu engkau datang
Berpita jingga, sepatu hitam
Kau bawa cinta yang kupesan ho...
Aku mulai ragu dengan keberanianku
Berapa cinta kau tawarkan?
Berapa banyak yang kau minta? Ha
Aku merasa terjebak dalam lingkaran membiusku
namun dorongan jiwa tak sanggup kutahan
Iblis manakah yang merasuk
aku memilih cara ini?
Mungkin karena 'ku merasa tak punya apa-apa
Dan ketika engkau datang
aku pejamkan mataku
Samar kudengar suaramu lembut memanggil namaku
Seketika sukmaku melambung
Kuputuskan untuk berlari menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
du du du du du du du du du
du du du du du du ho ho ho ho
du du du du du du du du du du du du du du du
Aku mulai sadar cinta tak mungkin kukejar
Akan kutunggu, harus kutunggu
sampai saatnya giliranku
Dan ketika engkau datang
aku pejamkan mataku
Samar kudengar suaramu lembut memanggil namaku
Seketika sukmaku melambung
Kuputuskan untuk berlari menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
du du du du du du du du du
du du du du du du ho ho ho ho
du du du du du du du du du du du du du du du
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
du du du du du du du du du
du du du du du du ho ho ho ho
du du du du du du du du du du du du du du du

Jumat, 24 Juni 2011

neeeee

Tak pernah terbayangkan dalam benakku, jika dunia pendidikan yang akhirnya kuterjuni bentuknya seperti ini.
Dulu sebelum memutuskan untuk menjadi pendidik, aku berpikir bahwa menjadi pendidik adalah pekerjaan yang tidak terlalu menyulitkan. Mengajar, menyampaikan materi, memberi latihan, ulangan harian, mengoreksi, bercerita dengan siswa, sambil sesekali pergi bermain bersama. Tapi itu dulu, dalam pikiranku.
Satu tahun berjalan, rasa terseok-seok aku menapaki jalan ini. Ketidakjujuran, sikap tak bertanggung jawab kutemui dalam banyak waktu.
Huffft…mengelus dada rasanya tak cukup.
Sering aku menangis diam-diam, memikirkan anak-anak yang menjadi tanggung jawabku. Memikirkannya membuat kepalaku sakit dan nyut-nyutan.
Ini semua adalah tantangan yang mengerikan aku. Sekolah, tempat aku mengabdikan diri adalah sekolah baru. Waktu aku datang, usianya baru 9 bulan.
Sekolahku, hanya punya nama dan siswa, tak ada ruang kelas, apalagi ruang guru.. sekolahku menumpang. Tepat satu tahun usia sekolahku, sekolah tempat kami menumpang tak bisa lagi member tumpangan, akhirnya kami mencari tempat tumpangan lagi.
Berbondong-bondonglah kami pindahan, selayaknya orang menumpang, tentu saja perasaan riskan, sungkan senantiasa hadir di hati.
Setengah tahun kemudian, dengan riang gembira, akhirnya kami punya gedung baru.
Tak terbayangkan rasanya, senang sekali waktu pindahan…
Memang seperti kucing beranak jadinya, pindah-pindah terus…
Karena sekolahku sekolah baru, maka siswa yang diterima pun tak banyak mempertimbangkan banyak aspek. Yang penting anaknya mau sekolah, maka kami terima…
Bersambung…..

Sabtu, 04 Juni 2011

INDAHNYA MEMBERI

Indahnya memberi
Cinta itu indah. Karena ía bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Dan inti pekerjaannya adalah memberi. Memberi apa saja yang diperlukan oleb orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.
Para pencinta selati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi. Dan selamanya begitu. Menerima? Mungkin, atau bisa juga jadi pasti! Tapi itu efek, hanya efek. Efek dari apa yang mereka berikan. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama. Sebab, adalah hakikat di alam kebajikan bahwa setiap satu kebajikan yang kita lakukan selalu mengajak saudara-saudara kebajikan yang lain untuk dilakukan juga.
Itu juga yang membedakan para pecinta sejati dengan para pencinta palsu. Kalau kamu mencintai seseorang dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu adalah apa yang kamu berikan padanya untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik. Maka kamu adalah air. Maka kamu adalah matahari. Ia tumbuh dan berkembang dari siraman airmu. Ia besar dan berbuah dari sinar cahayamu.
Para pencinta sejati tidak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi. Setelah itu mereka bekerja dalam diam dan sunyi untuk mewujudkan rencana-rencana mereka. Setiap satu rencana memberi terealisasi, setiap itu satu bibit cinta muncul bersemi dalam hati orang yang dicintai. Janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan.
Bukan hanya itu. Rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Seperti pohon tergantung dari siraman air dan cahaya matahari. ltu ketergantungan produktif. Ketergantungan yang menghidupkan. Di garis hakikat ini, cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang hidup. Karena itu kehidupan yang mereka bangun seringkali tidak disadari oleb orang-orang yang menikmatinya. Tapi begitu sang pemberi pergi, mereka segera merasakan kehilangan yang menyayat hati. Tiba-tiba ada ruang besar yang kosong tak berpenghuni. Tiba-tiba ada kehidupan yang hilang.
Barangkali suatu saat kamu tergoda untuk menguji dirimu sendiri. Apakah kamu seorang pencinta sejati atau pencinta palsu. Caranya sederhana. Simak dulu pesan Umar bin Khattab ini: hanya ada satu dari dua perasaan yang mungkin dirasakan oleh setiap orang pada saat pasangan hidupnya wafat: merasa bebas dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung.
Sekarang bertanyalah pada pasangan hidup Anda tanpa dia ketahui: jika aku mati sekarang, apakah kamu akan merasa bebas dari sebuah beban atau akan merasa kehilangan tempat bergantung? Kalau dia merasa kehilangan, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang mungkin menurunkan hujan air mata yang amat deras. Jika tidak, mungkin senyumnya merekah sambil berharap bahwa kepergianmu akan memberinya kesempatan baru untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

Disadur dari Anis Matta

Sabtu, 14 Mei 2011

nanana...

gelap pun hinggap
tak lama setelah surya terbenam
seperti itulah hidup
semua berganti
setelah siang yang terang
berganti malam yang kelam
meski terkadang gelap itu tak lama berganti dengan purnama yang mengintip
tapi itu tak terjadi setiap hari
yang pasti siang dan malam datang silih berganti
semua adalah pengajaran
jika kita mengambil hikmahnya

Kapankah saatnya menasehati diri sendiri?

Dalam hidup kita sering kali menjadi pendengar dan penasehat. Saat teman sedang bersedih dan bercerita pada kita, pasti kita sering bilang “jangan sedih, semua pasti ada hikmahnya”. Saat teman bilang “saya harus bagaimana bersikap ya?”. Kita pasti kebanyakan akan bilang sebaiknya kamu begini,sebaiknya kamu begitu. Itu adalah hal yang umum kita lakukan.
Ternyata eh ternyata, nasehat adalah makhluk yang unik. Ia punya karakter yang sangat khas. Ia bisa kita rancang sesuai dengan kondisi yang seang kita hadapi. Seperti hal yang sudah saya tuliskan di atas, saat teman bersedih, kebanyakan kita akan merancang nasehat berupa kata-kata dan kalimat yang kita upayakan dapat menghibur dan menenangkan. Saat teman menghadapi musibah, tentu kita merancang sebuah nasehat berupa kalimat yang membuat orang dapat bersabar. Ini adalah rancangan umum yang kita buat untuk orang lain. Ini adalah desain yang bagus untuk orang yang sedang kita nasehati.
Yang jadi pertanyaan, apakah nasehat itu juga bagus untuk kita?kalau iya kapan waktunya? Kapan nasehat kita, yang kita berikan untuk orang lain, bagus untuk diri kita. Atau boleh kita bilang, kapan saatnya menasehati diri sendiri? Inilah kekhasan karakter nasehat. Ia baru terasa bagus bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk kita, saat kita merasakan ujian yang sama. Saat kita menasehati orang lain bersabar atas kesedihan, maka alamatkanlah nasehat yang sama untuk diri sendiri ketika mengalami hal yang sama.

Kamis, 12 Mei 2011

perbedaan perkembangan penalaran moral Kohlberg dan Piaget

Kohlberg adalah seorang professor dalam psikologi sosial dan pendidikan. Orientasi teoritis dan metode yang dianut Kohlberg serupa dengan Piaget, namun keduanya ada perbedaan. Perbedaan itu terletak pada:

a.Teori Kohlberg tentang perkembangan penalaran moral lebih spesifik dan lebih kompleks daripada Piaget. Teori Kohlberg memungkinkan kita memperoleh pengertian yang lebih luas dan lebih kaya tentang hakekat perkembangan penalaran moral dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu juga memungkinkan penyusunan hipotesis yang lebih spesifik, yang dapat dibuktikan.

b.Teori Kolhberg lebih banyak membahas tentang penalaran terhadap masalah-masalah sosial khususnya mengenai perkembangan penalaran moral, sedangkan Piaget lebih banyak membahas tentang perkembangan penalaran terhadap masalah-masalah phisik dan logika. Piaget menggambarkan proses dua-tahap perkembangan moral, sedangkan teori perkembangan moral Kohlberg digariskan enam tahap dalam waktu tiga tingkat yang berbeda. Kohlberg memperluas teori Piaget, mengusulkan bahwa pengembangan moral adalah proses berkesinambungan yang terjadi selama kehidupan.

c.Piaget mengemukakan bahwa individu pada umumnya mencapai kematangan moral pada masa remaja sedangkan Kohlberg mengemukakan bahwa individu pada umumnya baru mencapai kematangan moral pada usia 25 tahun atau malah lebih akhir.

cemburu

Tuhan
aku bertanya pagi ini
"bolehkah aku cemburu?"

Hmmm

jika bukan matamu yang lelah...
jika yang lelah adalah hatimu...
mari berbagi denganku...
jika engkau memang percaya padaku..

tapi jika memang lelahmu ingin kau tangggung sendiri
tak mengapa..
karena akan ada saat kita tak mampu membagi
apa-apa yang ada di dalam hati

aku berharap, aku mampu menyemangati...
tapi, jika aku pun tak mampu
ku pasrahkan semua pada yang Satu
biarlah Tuhan yang menyemangati

Jika yang membuat lelah hatimu itu aku
mari tunjukkan, tegur aku
karena aku memang tak sempurna
karena aku sedang belajar
belajar memaknai cinta
belajar memahami
belajar untuk mengerti

aku pernah berharap
aku akan menjadi orang yang lebih ingin memahami
daripada dipahami

Selasa, 10 Mei 2011

cinta

bagaimana kau deskripsikan cinta?
selayaknya embun, cinta itu menyejukkan
senantiasa mengubah kemarahan menjadi keramahan
namun adakalanya cinta itu membakar hati
karna di sana ada cemburu yang mengiringi
dan kecemburuan itu laksana api
yang membakar semak kering
menghanguskan segalanya
cinta....
cinta yang paling hakiki adalah cinta pada Allah tuhan semesta alam

impianku 2

Rumah yang ingin kubangun adalah rumah yang hangat, penuh cinta dan damai.
Satu sama lain saling menghormati, saling menghargai dan terutama saling menyayangi.
Semua paham dan mengerti posisinya masing-masing. Karena aku perempuan, tentulah aku tahu posisiku. Aku ingin menjadi tempat kembali.
Ya tempat kembali, tempatnya pulang. setelah lelah beradu dalam perjuangan untuk keluarga.
Dia kembali
Kusambut dia, kucium tangannya.
Kubuatkan minuman yang dapat menyegarkannya kembali.
Kusiapkan air mandinya.
Setelah itu barulah dia akan merasakan masakan lezat dan bergizi yang tidak akan dia temukan di luar.
Bukan karena menu luar biasa, tapi karena keiklasan dan cinta yang menjadi bumbunya. Dibarengi dengan semua ceritanya hari itu.
Dan aku akan mendengarkan dengan hikmad dan seksama. Kukomentari dan dia akan menjawabnya dengan mulut yang masih penuh makanan. Aku akan tertawa melihat tingkahnya itu dan ku katakan : "Habiskan dulu makanannya...", sambil kubawakan segelas air putih kepadanya. Diapun tersenyum dan mengusap kepalaku sambil berkata: "Terima kasih sayang"
(^_^)

Jumat, 06 Mei 2011

Gaya Kognitif

Dalam pembelajaran matematika, perbedaan siswa perlu mendapat perhatian guru. Setiap siswa di kelas sebenarnya merupakan pribadi yang unik. Sedekat apapun hubungan keluarganya tetap memiliki berbagai perbedaan, baik dalam hal minat, sikap, motivasi, kemampuan dalam menyerap suatu informasi, gaya belajar, dan sebagainya. Semua faktor siswa tersebut idealnya turut menjadi perhatian guru dalam perencanaan dan pelaksanaan KMB. Salah satu factor siswa yang juga penting untuk diperhatikan guru adalah gaya kognitif.
Gaya kognitif berhubungan dengan cara penerimaan dan pemrosesan informasi seseorang. Menurut Woolfolk (1998), gaya kognitif merupakan cara seseorang dalam menerima dan mengorganisasi informasi. Pendapat serupa dikemukakan oleh Messick (Lusiana, 1992), yakni gaya kognitif merupakan kecenderungan perseorangan dalam melakukan pemrosesan informasi. Menurut Lusiana (1992), gaya kognitif mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.
Gaya kognitif dapat dibedakan atas beberapa cara pengelompokan, salah satunya adalah berdasarkan kontinum global analitik dari Witkin, et al. (1977). Berdasarkan cara pengelompokan ini gaya kognitif dapat dibedakan atas (1) field independent dan (2) field dependent. Orang yang mengoperasikan efek pengecoh dengan cara analitik disebut orang yang field independent, sedangkan orang yang mengoperasikan efek pengecoh dengan cara global disebut orang yang field dependent.


DAFTAR PUSTAKA
Lusiana. 1992. Pengaruh Interaktif Antara Penggunaan Strategi Penataan Isi Mata Kuliah dan Gaya Kognitif Mahasiswa terhadap Perolehan Belajar. Tesis. Malang: PPS IKIPMalang.
Witkin, H.A., C. A. Moore., D. R. Goodenough., & P. W. Cox. 1977. Field-Dependent and Field-Independent Cognitive Styles and Their Educational Implications. Review of Educational Research. Winter 1977, Vol. 47, No. 1, 1-64.
Woolfolk, Anita E. 1998. Educational Psychology. Singapore: Allyn and Bacon.

impianku

jika ada seseorang yang bertanya padaku : 'apa impian terbesarmu?'
aku akan menjawab ; 'aku ingin membangun sebuah rumah'
untuk sebagian orang mungkin hal itu sederhana
menjalin hubungan
menikah
lalu punya anak
tapi untukku itu adalah hal yang luar biasa
ketika aku mencintai dan balik dicintai. ketika aku memiliki tempat bersandar dan dijadikan tempat untuk berlabuh.
ketika aku bisa bertanya tatkala disergap resah dan bimbang.
ya ada imam yang menuntunku dan pastinya ke arah yang diridhoi Allah.
bersama-sama membangun bangunan kokoh yang bernama "rumah tangga" dengan senyuman, keiklasan dan cinta.


^semoga

Modern dan Maju

Sampai hari ini orang masih sulit membedakan definisi antara modern dan maju. Perlakuan terhadap dua kata itu juga diskriminatif. Orang lebih suka memakai kata “modern” untuk mengukur kemajuan sebuah peradapan. Padahal modern berarti baru atau mutakhir. Sedang maju berarti melangkah ke depan atau menjadi baik.
Kalau mengukur kehidupan manusia dengan kebaruan, apakah ada yang baru dalam diri kita? Sesungguhnya tidak. Di dunia ini tidak ada yang baru.
Matahari tetap yang dulu, tanah yang kita pijak juga tanah yang dulu, angin yang berdesir juga angin yang dulu. Udara yang ada juga udara yang dulu.
Kalau kemudian manusia mampu membuat pesawat terbang misalnya, itu adalah sebuah keterbatasan manusia meniru burung. Kecanggihan computer juga sekedar miniature dari kemampuan otak manusia. Soal konflik juga begitu, dari dulu kejahatan akan selalu berseberangan dengan kebenaran. Jadi, modernisasi lebih sekedar proses membarukan pemikiran terdahulu.
Tetapi, jika ukuran peradaban manusia adalah kemajuan, maka ada proses “ melangkah ke depan”, tidak sekedar menyulap yang lama menjadi sesuatu yang baru. Jika zaman purbakala manusia baru mampu mengenakan penutup dada dan kemaluan, misalnya, maka kemajuan berarti kemampuan menutupi yang lebih dari sekedar bagian dada atau kemaluan. Jadi, kemajuan (jika enggan memakai istilah majuisasi) adalah upaya abadi manusia untuk meninggikan derajad kemanusiaan.
Dengan demikian istilah modern dan maju tidak dapat diklopkan. Modern belum tentu maju, karena proses modernisasi lebih sekedar mengulang peradaban lama dengan kemasan baru. Modernisasi tidak mampu mempertahankan derajat kemanusiaan, prosesnya sama sekali tidak menyentuh nilai manusia. Modernisasi hanya menyentuh nilai benda.
Tetapi maju sudah tentu modern. Dalam kemajuan mampu mencakup nilai manusia dan nilai benda sekaligus. Dalam kemajuan manusia tidak akan menemui ironisme seperti yang ditunjukkan modernisasi.
jadi silahkan pilih mau menjadi modern saja atau menjadi maju
Semoga bermanfaat
Dari berbagai sumber.

rembulan

meski belum purnama
cahya itu telah menerangi hatiku
karena hadirmu tak sendiri
kau sertakan bintang-bintang
semburatkan kelap kelip yang meneduhkan
terima kasih untukmu
rembulan di langit hatiku

Kamis, 05 Mei 2011

Fisika oh Fisika

hari ini, hari ke 3 saya mengajar fisika....
ternyata oh ternyata yang aku ga mudeng
isobarik
isokorik
isotermik
adiabatik....
hayuh belajar dulu
senin mau ngasih ulangan harian

surat perpisahan untuk sahabat2 s1 dulu

Untuk Saudariku Yang Dirahmati Allah

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Di sini kita bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau ulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Hidupku kini ceria

Lagu ini adalah lagu yang mengiringi kebersamaan kita, empat tahun. Sungguh bukan waktu yang singkat untuk kebersamaan kita.

Susah payah kurangkai kata di atas kertas ini. Sugguh aku butuh kekuatan yang begitu besar dan aku menemukan kekuatan itu pada sebuah kata... Yah sebuah kata sakti mandraguna "PERSAUDARAAN" dan "PERSAHABATAN". 


Sahabatku.
Selama kebersamaan kita, mungkin aku belum bisa seperti tangan dan mata untukmu. Aku belum bisa menangis seperti mata kala tangan terluka. Dan aku juga belum bisa menjadi tangan untuk menghapus air mata kala mata menangis. Sahabatku... maafkanlah aku.
 
Bila melihat kebelakang aku sungguh merasa malu hati dan kerdil. Tak banyak hal yang bisa kuberikan kepadamu.
Kita telah menoreh sejarah bersama ketika kita berjuang di kampus kita tercinta. Di sana kita belajar tentang arti banyak hal, keimanan, cinta, persahabatan, persaudaraan dan tentunya perjuangan untuk memperoleh masa depan.
 
Sahabatku…
Sejarah yang telah kita ukir bersama senantiasa hadir sebagaimana embun di pagi hari. Menyejukkan ruang-ruang kalbu, sejuk, tapi kemudian cepat menghilang ketika mntari muncul. Seperti itulah adanya diriku, secepat itu aku ingat, secepat itu pula aku lupa.(Insya Allah apa yang telah kita lalui akan selalu tersimpan di hati ini). Maaf sekali lagi maaf.
Sahabatku…sebenarnya aku malu mengingat bagaimana jahilnya aku padamu, hingga sering kali kubiarkan dari bibir ini terlontar kata-kata pedas dan membuatmu terluka. Bahkan mungkin membuatmu menangis. Aku juga malu karena begitu cepat melupakan kebaikan-kebaikan yang telah engkau berikan. Maaf…maafkan diriku
 
Sahabatku…
Sejarah kita di masa lalu memang terlalu manis untuk dilupakan.. jika memang perpisahan harus terjadi…tenanglah..
You ‘re not alone
I am here with you
Thought we’re far apart
You’re always in my heart…
 
Sahabatku..
Aku selalu berharap rangkaian kata dan kertas buruk rupa ini bukanlah yang terakhir kali aku buat untukmu. Jadi aku berharap akan tetap ada pertemuan-pertemuan selanjutnya yang akan memperkuat simpul silaturahmi kita selain lewat doa yang senantiasa kita munajatkan kepada Allah. Doa yang selalu mengharapkan keridoan Allah untuk kita semua.
 
Sahabatku..
Apakah kau tau hubungan antara kedua bola matamu?
Kalau kau tak tahu, maka aku ingin memberi tahumu sesuatu..
Sahabatku.. kedua bola matamu..mereka berkedip bersama..mereka bergerak bersama…menangis bersama..melihat bersama dan terpejam bersama… tahu tidak??? Walau mereka selalu melakukan apa-apa bersama.. tapi mereka tak bisa melihat satu sama lain..
Aku harap hubungan kita juga akan seperti kedua matamu.. meski nanti kita tak saling melihat kita akan tetap merasa bersama.. karena kita bersahabat dan bersaudara.
 
Aku tak mengetahui apa yang akan Allah putuskan akan diriiku dan juga dirimu. Oleh karena itu aku berpesan agar dirimu senantiasa mengingat kehadiranNya. Di saat sepi, di saat ramai, di saat sendiri, di saatt bersama, di saat senang ataupun susah.
Sahabatku.. malaikat Izrail senantiasa mengawasi kita, menunggu kapan Allah memerintahkan kapan mencabut nyawa. Boleh jadi kemarin dan sekarang malaikat Izrail hanya melewati kita karena mencabut nyawa orang lain. Tapi bisakah kita memastikan sedetik ke depan, besok atau lusa?
 
Sahabatku… akan ada luka pada setiap pertemuan..ada duka dari setiap pertengkaran..ada kebencian dari setiap amarah.. namun aka nada suka cita saat saling memaafkan..
 
Sahabatku…
Aku ingin melihat wajahmu di kemudian hari dengan rasa kerinduan dan diiringi senyuman. Aku senantiasa berharap kita akan selalu saling menasehati dalam kebaikan.
Sahabatku.. kucukupkan suratku sampai di sini kuharap kita akan berjumpa lagi.
 
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
 
Sayangku untukmu

Rabu, 04 Mei 2011

Haduh....

anakku oh anakku
0 + 4 = 0
0 - 1 =  0
0 x 3 = 0
3 : 0 = 0

rasanya mau pingsan ngajar hari ini..
apa yang sebenarnya terjadi dengan proses berpikir anakku?

padahal sudah dua pertemuan saya korbankan untuk belajar menambah, mengurang, mengali dan embagi bilangan..
tapi ternyata oh ternyata....
sambil bodoh-bodohan saya bilang sama mereka...
"nak, kalau memang disuruh baca buku ga mau, ambil cara mudah aja
ambil buku, bakar, kemudian tumbuk halus, seduh dengan air panas, minum..
maka isi buku sudah berpindah ke dalam tubuh kalian"


haduh pusing aku pusing
"

Nantikan ku di batas waktu

di kedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
tak perlu engkau menyangsikan
lewat kesalihan mu yang terukir menghiasi dirimu
tak perlu dengan kata-kata
sungguh walau ku kelu
tuk mengungkapkan perasaanku
namun penantianmu pada diriku
jangan salahkan
kalau memang kau pilih kan aku
tunggu sampai aku datang
nanti ku bawa kau pergi
ke surga abadi
kini belumlah saatnya
aku membalas cintamu
nantikanku di batas waktu

Senin, 02 Mei 2011

Gerimis

aku berlari sepanjang gerimis
meniti jejak langkah yang tak berlegenda
tak tentu arah
hingga sunyi menemukanku
di ujung jalan

berlari..
lantas berhenti...
bertemu denganmu

lantas dari kelopak matamu
seribu gerimis hadir menyergapku
mengutukku dari balik pintu
menjadikanku cermin yang kehilangan bayang

Kelayakan diri untuk dicintai

Kebijaksanaan Ilahi adalah takdir dan suratan nasib yang membuat kita saling mencintai satu sama lain. Karena takdir itulah setiap bagian dari dunia ini bertemu dengan pasangannya. Dalam pandangan orang-orang bijak, langit adalah laki-laki, dan bumi adalah perempuan. Bumi memupuk apa yang telah dijatuhkan oleh langit. Jika bumi kekurangan panas, maka langit mengirimkan panas kepadanya. Jika buni kehilangan kesegaran dan kelembaban maka langit segera memulihkannya dalam bahasa hujan.

Semua berlaku timbal balik.

Laki-laki dan perempuan saling bersanding, bersisian untuk saling mengisi. Tinggal bagaimana kita mengambil peran yang sesuai agar kita layak untuk dicintai.

Kelayakan seseorang untuk dicintai adalah definisi dari sebuah kapasitas diri. kapasitas yang diukur dari sejauh mana kita memiliki harga. Dalam wujud amal-amal nyata dan peran-peran yang berbukti. Bukan status, apalagi sekedar hiasan, performa dan gincu-gincu kepalsuan.

Nilai umum dari orang yang layak untuk dicintai adalah kemanfaatan dirinya bagi kehidupan, bagi sesama dan bagi keberlangsungan diri dan orang lain.

Dan hal yang terpenting adalah kita wajib melayakkan diri untuk dicintai oleh Allah SWT.

Semoga bermanfaat.


Diambil dari Tarbawi tahun 2009 dengan pengubahan seperlunya

Minggu, 01 Mei 2011

Senja

semburat jingga di cakrawala
memendar cahaya yang mempesona
di tingkahi burung-burung yang kembali
ke sarang
mengantar sang surya keperaduan

di kaki langit
kulukis wajahmu

Implikasi Teori Piaget dalam Pembelajaran Matematika

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat tugas untuk membuat tulisan tentang implementasi Teori Piaget dalam pembelajaran. Entah benar atau salah saya ga ngerti juga, tapi yang jelas makalah ini sudah saya tampilkan di depan kelas. Isi makalahnya seperti yang tertulis berikut ini:

IMPLIKASI TEORI PIAGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Menurut Piaget pengetahuan merupakan proses dari tindakan, baik fisik dan/atau mental pada objek, images dan symbol-simbol. Pokok – pokok pikiran yang mewarnai dunia pendidikan antara lain :
  1. Pendekatan terpusat pada anak (siswa). Hal ini karena pada hakekatnya jalan pikiran siswa (anak) berbeda dengan orang dewasa, baik dalam pendekatannya terhadap realitas maupun cara pandangnya terhadap dunia.
  2. Aktivitas. Untuk mempelajari sesuatu, anak membutuhkan kesempatan untuk mengadakan tindakan terhadap obyek yang dipelajari. Oleh karena itu tugas guru adalah mendorong aktifitas siswa. Guru hendaknya memaparkan materi atau mempersiapkan situasi yang dapat mendorong siswa untuk merancang eksperimennya sendiri.
  3. Belajar secara individual. Hal ini dimaksudkan karena meski pun usia siswa sama, akan tetapi tingkat kognisi belum tentu sama. Oleh karena itu guru hendaknya memperhatikan perbedaan individu dalam pemerolehan pengetahuan siswa.
  4. Interaksi social. Interaksi social ini dimaksudkan agar siswa dapat saling bertukar pengalaman, memberikan alas an dan mempertahankan pendapat siswa.

Teori Piaget sangatlah memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan secara umum. Dalam pembelajaran matematika, teori piaget juga mewarnai bentuk-bentuk model, pendekatan, dan strategi pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini tampak dalam kegiatan pembelajaran yang menginginkan adanya student centered, yang dengan aktivitasnya mampu mebangun pengetahuan dengan memperhatikan perbedaan individual tanpa mengesampingkan interaksi social. Berikut ini adalah contoh pendekatan pembelajaran yang menurut penyusun memenuhi teori perkembangan kognitif Piaget, yaitu pendekatan pembelajaran tipe SAVI dengan berbasis masalah kontekstual.

Dave Meier mengemukakan idenya tentang pendekatan belajar SAVI (Somatis, Auditory, Visual, Intellectual) yaitu belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Keempat cara belajar itu harus ada agar belajar berlangsung optimal. Karena unsur-unsur tersebut semuanya terpadu. Belajar yang paling baik bisa berlangsung jika semuanya digunakan secara simultan. Masalah yang diberikan pun sebaiknya adalah masalah kontekstual. Menurut Armanto (2008) masalah kontekstual adalah masalah yang merepresentasikan hadirnya lingkungan nyata bagi siswa, dapat dipandang, dapat dibayangkan, terjangkau imajinasi, menggambarkan situasi kehidupan, situasi bersifat fantasi, dan situasi matematis.

Langkah-Langkah Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tipe SAVI dengan Berbasis Masalah Kontekstual
Dengan menggunakan kerangka perencanaan pembelajaran SAVI, maka langkah-langkah penerapan pendekatan pembelajaran Tipe SAVI dengan berbasis masalah kontekstual dapat dilakukan dengan empat tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan (kegiatan pendahuluan)
  1. Menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa untuk belajar dan mengecek kehadiran siswa.
  2. Mengingatkan pengetahuan siswa tentang materi sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari.
  3. Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran dengan jelas
  4. Mengajukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi guna merangsang rasa ingin tahu dan motivasi belajar siswa
  5. Menyampaika garis besar materi dan mengajak siswa terlibat sejak awal
2. Tahap Penyampaian (kegiatan inti)

  1. Meminta siswa melakukan pengamatan secara langsung terhadap benda nyata disekitar yang berkaitan dengan materi dan menggunakannya untuk memahami materi yang sedang dipelajari.
  2. Melakukan tanya jawab secara klasikal untuk membicarakan masalah yang telah diajukan.
  3. Memberikan gambaran bentuk penyelesaian dari masalah yang telah diajukan.
3. Tahap Pelatihan (kegiatan inti)
  1. Membagi siswa dalam kelompok dengan anggota yang heterogen
  2. Setiap kelompok melakukan kegiatan dengan menggunakan benda nyata atau media pembelajaran yang telah disiapkan guna menyelesaikan masalah yang telah diajukan sebelumnya.
  3. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk membahas hasil kegiatan yang telah mereka lakukan.
  4. Guru membimbing siswa untuk memecahkan masalah yang telah diajukan sebelumnya.
  5. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka dan kelompok lain menanggapi.
  6. Guru memberikan latihan soal dan setiap siswa mengerjakannya secara individu.
4. Tahap penampilan hasil (kegiatan penutup)

  1. Memberi kesempatan pada siswa untuk menampilkan apa yang mereka peroleh dari kegiatan pembelajaran tersebut baik secara individu, kelompok atau klasikal
  2. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan menggunakan peta konsep.
  3. Guru memberikan penguatan terhadap materi.
  4. Guru dan siswa melakukan refleksi dan melakukan perbincangan dengan siswa tentang kegiatan belajar pada hari itu dan mendengarkan keluhan siswa, memberikan umpan balik dan evaluasi kinerja

Daftar Pustaka

Kusdwiratri Setiono. 1983. Teori Perkembanngan Kognitif. Bandung: Universitas Padjajaran.
Dave Meier. Acelereted Learning.

janji-janji

Saya adalah salah satu dari pendidik di negeri ini (semoga tidak hanya mengajar, tetapi juga mampu mendidik, amin). Hampir dalam setiap kesempatan kegiatan belajar mengajar saya menyampaikan kepada anak-anak saya untuk mau berubah menjadi lebih baik.

Saya juga menekankan agar mereka berusaha untuk menata masa depan mereka dengan baik.

Hal ini membuat saya terinspirasi untuk mengadakan pertemuan dengan mereka sekian tahun mendatang.
Saya penasaran seperti apa mereka nanti sekian tahun mendatang. Di empat kelas yang saya ajar, kebanyakan dari mereka juga penasaran akan keadaan diri mereka sendiri sekian tahun mendatang.
oleh karena itu, kami (saya dan anak-anak) telah sepakat untuk mengadakan pertemuan di waktu mendatang.

Di kelas XI IPA kami berjanji akan bertemu tanggal 28 April 2021
Di kelas XI IPS 1 kami berjanji akan bertemu tanggal 09 November 2020
Di kelas XI IPS 2 kami berjanji akan bertemu tanggal 09 November 2030
di kelas XI IPS 3 kami berjanji akan bertemu tanggal 18 Januari 2030

Pemilihan tanggal-tanggal janji pertemuan kami tidaklah memiliki alasan khusus. Semuanya mengalir saja, janji di kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2, kami pilih saat saya mengajar tanggal 09 November 2010, janji di kelas XI IPA, kami buat saat saya mengajar tanggal 28 April 2011, janji di kelas XI IPS 3, kami buat saat saya mengajar tanggal 18 Januari 2011.

Saya berharap, janji yang telah kami buat ini mampu kami tepati di waktu mendatang. Saya juga senantiasa berharap anak-anak saya akan menjadi orang-orang yang berhasil dalam hidup mereka. semoga saja.. Amin...

Lagu inspiratif

Hero
oleh: Mariah Carey

There's a hero
If you look inside your heart
You don't have to be afraid
Of what you are

There's an answer
If you reach into your soul
And the sorrow that you know
Will melt away

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive

So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

It's a long road
And you face the world alone
No one reaches out a hand
for you to hold

You can find love
if you search within yourself
And the empitiness you felt
will disappear

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive

So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

Oh ho, Lord knows
dreams are hard to follow
But don't let anyone
tear them away, hey yea

Hold on
there will be tomorrow
In time, you'll find the way, hey

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive

So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

That a hero lies in you
Mmm, That a hero lies in you



Biarpun Bahasa Inggris saya parah (tidak mengerti-red) saya tetep suka lagu-lagu bahasa Inggris. Salah satu lagu yang saya suka ya lagu yang liriknya saya tulis di atas. Lagu ini inspiratif banget, biar kita tetep semangat menghadapi hidup.
ceile...

Hujan

Malam tadi hujan turun dengan perlahan
Membalut dedaunan
Tanah dan sepotong cinta
Membasahi bumi yang rindu pada langit

Hujan adalah sapan cinta
Mendekap dalam kelembutan yang hening
Membingkai pada harapan yang mungkin bertunas
Tumbuh
Berkembang
Hingga mampu menjadi pepohonan yang rimbun
Mampu meneduhkan dan menyejukkan

Olimpiade Orang-Orang Cacat

Beberapa hari yang lalu, seperti biasa, saya mengajar untuk anak-anak saya. Hari itu ada tiga kelas yang harus saya ajar. Berarti harus ada tambahan tenaga ekstra. Baik tenaga fisik ataupun mental. Jam terakhir saya mengajar Fisika, menggantikan teman saya yang mendapat musibah dan belum dapat mengajar.

Hari itu, saya mengambil langkah yang tidak sama seperti biasa. Saya mencoba sesuatu hal yang baru. Biasanya saya masuk kelas, membuka salam, menanyakan kabar mereka, memberi sedikit motivasi, kemudian mengadakan tanya jawab sedikit sebelum memberikan materi. Untuk anak-anak saya memang masih sulit melakukan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Hari itu, setelah tiba di kelas, saya keluarkan notebook dari tas. Kontan saja anak-anak saya ribut bertanya.

“Kita mau ngapain bu?”

Senang rasanya mereka langsung merespon apa yang saya lakukan.

“Kita nonton dulu yuk, mau kan?”

Tak butuh waktu lama mereka langsung memberikan persetujuan melalui koor yang kompak

“Mau bu”.

Kemudian saya berikan sedikit aturan main ketika menonton, saya minta anak-anak untuk tidak ribut. Saya pun mempersiapkan film yang akan kami tonton.

Film pilihan saya adalah film pendek tentang “Olimpiade Orang-Orang Catat”.

Dalam detik-detik pertama, masih saya dengar suara anak-anak saya. Tapi itu tak berlangsung lama, selanjutnya adalah hal yang jarang saya lihat, mereka dengan begitu takzim menonton film yang ada di layar notebook yang mini (sekolah saya belum punya LCD, jangankan LCD ruang kelas saja masih kurang, sehingga anak-anak saya harus masuk bergantian, pagi dan sore).

Saya terus memperhatikan mereka, di sela-sela kegiatan menonton, saya melihat ada beberapa di antara mereka yang mengusap matanya yang basah. Mungkin tidak sampai sepuluh menit film yang kami tonton telah usai.

Setelah film usai, saya biarkan suasana masih tetap hening.

“Bagaimana perasaannya abis nonton tadi?”
“terharu bu” jawab salah seorang anak saya.
“merasa bersyukur bu” jawab yang lain.

Saya merasa bangga mereka bisa menjawab seperti itu, karena hal demikian yang ingin saya capai hari itu. Saya ingin anak-anak saya merasa bersyukur atas keadaan yang mereka punya.

Dalam film yang kami tonton, digambarkan bagaimana orang-orang yang telah diciptakan Tuhan dengan bentuk fisik yang tidak sempurna di mata manusia, ada yang tidak memiliki kedua tangan, ada yang tidak memiliki kaki, ada yang buta dll, yang jelas mereka adalah orang-orang yang di mata kita tidak sempurna, berjuang dalam kegiatan Olimpiade, yang berusaha menunjukkan pada dunia mereka mampu survive di dunia yang keras ini. Lagu Hero yang dinyanyikan oleh Mariah Carey, adalah lagu yang sangat tepat sebagai soundtrack film ini.

Kemudian saya sampaikan kepada anak-anak saya bahwa jika orang-orang yang oleh Tuhan diberi bentuk fisik tak sempurna, mampu melakukan hal-hal yang luar biasa, maka kita yang ssempurna secara fisik jauh lebih bisa. Semoga saja, film yang kami tonton hari itu tidak hanya kami tonton saja, tetapi ada spirit yang dapat kami ambil untuk kehidupan kami selanjutnya.

Semoga saja… amin…

Kamis, 28 April 2011

Kangen

detik menjejakkan waktu
bergulir dalam senyap dan riuh
mengelinding pada bebatuan tak bertuan

hingga kerikil-kerikil jalanan kian berdebu
membalut rupa sepi yang teringgal
jejak kenangan menyepuh rindu
meradangkan hati
menjelma dalam kembara asa
terpatri pada rona harap yang ada
secerah warna diperbukitan

meski jurang curam terhampar
gema itu tetap hadir pada bebatuan putih
terperangkap diantara celah yang pengap

kuhirup kabut yang hadir di setiap musim
hingga ia berlalu
membekas di relung jiwaku
kangen

Aku

Ini adalah kali pertama aku menulis di sini...
baru belajar, jadi masih acak-acakan
belum tahu mau ngambil tema apa
tapi yang pasti, aku mau belajar
belajar apa saja, tapi masih pilih-pilih juga sih
masak iya aku belajar manjat pohon?
kan ga lucu..
eh ga nyambung
biarin aja..namanya juga baru belajar
perkenalkan namaku Anjasmoro
pasti banyak yang langsung mengira kalau aku ini cowok
ini sudah lama aku alami sejak masa SMP
aku bukan cowok
aku Anjasmoro yang cewek..
ini penting biar orang ga salah kira terus..
saat ini aku sedang dalam masa usaha mencari ilmu..
ilmu apa saja, tapi bukan ilmu hitam lho
hehehe
hobiku baca buku,
mulai semester awal kuliah dulu, aku sudah mulai mengumpulkan
buku-buku yang rencananya untuk bikin perpus pribadi
ceile..tapi sampai sekarang buku-buku yang kukumpulkan belumlah seberapa
jadi rencana bikin perpus pribadi belum kesampaian
malah tragisnya banyak buku yang mulai ilang gara-gara ga dibalikin lagi pas dipinjem
sama temen, beberapa buku yang hilang adalah salah satu buku favorit
"setengah isi setengah kosong" adalah salah satu buku yang ilang
yang lalu biarlah berlalu, yang hilang mungkin ga akan balik lagi
ya sudahlah
mungkin ini cukup jadi pembuka awal blog yang sudah aku punya

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Grocery Coupons