Selamat Datang di Personal Weblog anjas-bee dan Terima Kasih Atas Kunjungannya

Rabu, 30 November 2022

2.3.a.4.3.Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.3. Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching : Mengajukan Pertanyaan Berbobot

     Pada bagian ini Bapak/Ibu akan melakukan kegiatan refleksi.

Bayangkan Anda berada di empat situasi di bawah ini: 

  1. Anda tidak dapat memenuhi target pekerjaan, lalu kepala sekolah/rekan kerja Anda mengajukan pertanyaan berikut:
    1. Mengapa target tidak tercapai?
    2. Kelihatannya Anda tidak merencanakannya dengan baik ya?
    3. Memangnya Anda tidak mencoba cara A, B, C, D?
    4. Apakah tidak diperhitungkan sebelumnya bahwa ini tidak akan terpenuhi?
  1. Anda sedang bingung bagaimana mengimplementasikan apa yang Anda pelajari dalam 10 hari ini. Lalu, Anda menghubungi instruktur Anda, dan ini yang ia tanyakan:
    1. Apakah Anda mengerjakan semua tugas selama 10 hari?
    2. Apakah setiap ada sesi sinkronus Anda hadir? (saat Anda selesai menjawab, ia melanjutkan?) Betul?
    3. Mengapa Anda bisa bingung kalau Anda hadir terus?
    4. Apakah Anda tidak mencoba mencari tahu saat di kelas?
  2. Anda tidak memahami suatu materi pelatihan, lalu meminta rekan Anda menjelaskan. Lalu ini yang ia tanyakan:
    1. Kenapa Anda tidak mengerti?
    2. Apa Anda tidak memperhatikan saat dijelaskan di depan?
  3.  Coba rasakan Anda ditanya seperti ini:
    1. Sudah berapa lama Anda berada di posisi ini?
    2. Apa tanggung jawab utama Anda?
    3. Anda ingin “A” atau “B”?
    4. Apakah tugasnya sudah diselesaikan?
    5. Dia berbakat atau tidak?

 

Dari empat situasi di atas, jawablah pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang terjadi dalam diri Anda pada saat ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas?
  2. Apa yang Anda pikirkan?
  3. Apa yang Anda rasakan?
  4. Apa respon Anda?
Jika saya dihadapkan pada situasi di atas tentu banyak hal yang saya rasakan. Akan tetapi karena pembelajaran sosial emosional telah saya pelajari tentu saja saya akan memaksimalkan kompetensi sosial emosional saya dalam menghadapi situasi tersebut. Berikut ini jawaban rinci saya atas empat pertanyaan di atas :

1. Yang terjadi dalam diri saya pada saat ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas adalah saya merasa tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, sedih bahkan merasa menjadi orang yang gagal. tetapi hal ini tidak membuat saya lantas berkecil hati. Dan saya rasa hal tersebut adalah normal. Atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh kepala sekolah/rekan kerja tentu saya akan menjawab secara lugas dan tenang.
2. Yang saya pikirkan adalah mengapa saya melakukan hal-hal tersebut dan bagaimana agar saya tidak kembali ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Untuk mengembalikan fokus saya dapat menerapkan teknik STOP. Setelah itu saya akan berusaha memenuhi target pekerjaan, kembali fokus dalam pembelajaran dan mencari informasi tentang materi pelatihan yang belum saya pahami.
3. Yang saya rasakan adalah perasaan tidak nyaman dan kecewa terhadap diri sendiri dan juga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang tersebut. Kemudian saya akan mengelola perasaan saya agar saya tidak berlarut-larut dalam rasa kecewa. Kemudian saya akan mempelajari kembali materi tersebut debaik mungkin hingga saya mengerti
4. Respon saya adalah saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai dengan apa yang sudah saya lakukan dan saya akan mengakui kesalahan yang saya perbuat serta berusaha untuk memperbaikinya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Grocery Coupons