Selamat Datang di Personal Weblog anjas-bee dan Terima Kasih Atas Kunjungannya

Kamis, 20 Oktober 2022

MODUL 1.1.a.3 MULAI DARI DIRI : REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN NASIONAL KI HADJAR DEWANTARA

 Fasilitator : Hj. Ucu Julaeha, M.Pd

Pengajar Praktik : Mulia Triska Putri, S.Pd., M.Pd.


Tujuan Pembelajaran Khusus :

Peserta mampu membuat refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara


Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis terkait konsep pemikiran Pendidikan KHD :

1. Apa yang anda ketahui tentang pemikiran Ki HAdjar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?

2. Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks Pendidikan di sekolah Anda secara Khusus?

3. Apakah Anda susah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?


Terhadap tiga pertanyaan di atas dapat saya rangkum hal-hal sebagai berikut :


Pendidikan dan Pengajaran berdasarkan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara adalah bapak pendidikan Indonesia. Beliau menjadi tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia yang menempuh perjuangan melalui tulisan-tulisan yang berisi kritik terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Hal penting yang selalu Ki Hadjar Dewantara tawarkan sebagai solusi ilmiah dan rasional guna perbaikan pendidikan yang mengarah pada pendidikan yang memanusiakan manusia. Dengan demikian pendidikan menjadi ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Pendidikan menjadi usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang ada pada anak baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup yang selamat dan bahagia. Guru sebagai pendidik hanya mampu menuntun tumbuhnya potensi dan kekuatan yang ada pada diri siswa agar semakin berkembang.

Tiga semboyan yang senantiasa digaungkan oleh Ki Hadjar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Tiga semboyan ini mengajarkan banyak hal terkait pendidikan dan pengajaran. Bahwa seyogyanya sebagai guru harus mampu menjadi teladan, pembangun semangat dan pendorong perubahan dalam diri siswa. Sehingga dapat dituangkan dalam bentuk pendidikan budi pekerti, pengajaran yang merdeka, dan pembelajaran yang menempatkan murid sebagai subjek pendidikan. 

Pemikiran KHD terkait pendidikan dan pengajaran tidak menitikberatkan hanya pada bagian kualitas semata. Pendidikan dan pengajaran lebih tertuju pada upaya meningkatkan kemerdekaan peserta didik yang berbudi pekerti dalam belajar serta mampu mengeksplorasi kompetensi diri sesuai latar belakang sosial dan emosional.


Kesesuaian pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan pendidikan saat ini

Pendidikan di Indonesia memiliki problematika yang sangat kompleks, mulai dari permasalahan tenaga pendidik hingga kebijakan kurikulum yang senantiasa berubah-ubah. Hal ini mengharuskan peserta didik untuk mengikuti sistem yang ada. 

Seperti di sekolah kami yang pembelajaran masih berpusat pada guru dan guru memiliki otoritas dalam setiap kegiatan pembelajaran. Siswa hanya mengikuti perintah dan instruksi yang diberikan sehingga merdeka belajar yang diharapkan belum tercapai.

Merdeka belajar menjadi hal selalu digaungkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Merdeka belajar memberikan sebuah kebebasan pada pendidik dan peserta didik untuk menjalankan proses belajar mengajar. 

Dalam Merdeka belajar, nilai-nilai pendidikan yang humanis serta mengedepankan peserta didik sebagai subjek utama dalam pendidikan menjadi hal yang paling penting. 

Perubahan paradigma yang dibangun dengan arah merdeka belajar belum sepenuhnya mampu diterapkan di setiap sisi, salah satunya adalah sekolah kami yang belum maksimal melaksanakan perubahan ini. Hal ini terjadi karena belum adanya kesamaan persepsi dari para guru sebagai penuntun siswa. Oleh karena itu sangat  perlu ada komitmen bersama untuk menciptakan merdeka belajar dan juga perlu ada inovasi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar dapat menggali potensi yang dimiliki siswa.

 

Harapan dan ekspektasi

Setelah mempelajari modul ini, saya berharap akan dapat meningkatkan kualitas diri, menciptakan ide-ide kreatif, dapat melaksanakan pembelajaran inovatif, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan melaksanakan pembelajaran berpusat pada murid. Dengan demikian saya berharap dapat mewujudkan cita-cita merdeka belajar.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Grocery Coupons